Sabtu, 21 Desember 2013

Rumah Kebanjiran, Ratusan Warga Kebumen Mengungsi



Minggu, 22 Desember 2013 | 04:06 wib
Puluhan warga Desa Sidobunder yang terdiri atas perempuan, lansia dan anak-anak mengungsi di Kantor Kecamatan Puring, Kebumen, Minggu (22/12) dini hari. (suaramerdeka.com/Supriyanto)


Kebumen, suaramerdeka.com - Ratusan warga di Kecamatan Puring, Kebumen terpaksa mengungsi setelah rumah mereka terendam banjir, Minggu (22/12) dini hari.  Desa yang cukup parah dilanda banjir ialah Desa Sidobunder, Desa Madurejo Kecamatan Puring, dan Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo.
 
Dari pantauan Suara Merdeka sekitar 42 warga Desa Sidobunder yang berasal dari 19 keluarga dievakuasi karena ketinggian air terus bertambah. Sekretaris Daerah  (Sekda) Kebumen H Adi Pandoyo SH MSi terlihat terjun langsung ikut mengevakuasi warga dengan mobil dinasnya. Perempuan, lansia dan anak-anak dievakuasi di Kantor Kecamatan Puring.

"Untuk sementara kami memilih mengungsi, karena air semakin meninggi. Kami trauma dengan kejadian banjir tahun 2001 yang ketinggian air mencapai 2,5 meter. Apalagi ada isu melalui SMS Waduk Wadaslintang jebol," ujar Kepala Dusun Banasari Ruswadi (32) saat ditemui di Kantor Kecamatan Puring.
Sementara itu, 135 warga Dusun Seroja, Desa Madurejo mengungsi dari rumah mereka lantaran air sudah memasuki rumah mereka setinggi lutut orang dewasa. Lokasi mereka tersebar di sejumlah tempat seperti mushola dan rumah warga lain yang lebih aman.

"Masih banyak lagi warga dusun lain yang mengungsi, namun masih belum terdata," ujar Anggota BPD Madurejo Dulkaidah.

Camat Puring Suyitno SSos menjelaskan, banjir di tiga desa itu disebabkan karena limpasan air sungai. Lokasi ketiga desa itu merupakan daerah rendah yang menjadi buangan air. Selain melanda pemukiman banjir juga menenggelamkan 1.625 hektare tanaman padi di Kecamatan Puring.

"Kami berharap air segera surut agar warga bisa beraktifitas kembali," ujarnya.

( Supriyanto / CN39 / SMNetwork )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar