Sabtu, 26 Maret 2016

“KISAH PENJUAL BUAH SEMANGKA” Karya : Ki Slamet 42


“KISAH PENJUAL BUAH SEMANGKA"

Karya : Ki Slamet 42


Ketika aku berjalan sendirian di saat tengah hari
Di Pasar Jatinegara yang nampaklah ramai sekali
Dengan bermacam kegiatan profesi yang digeluti
Berjuang keras hanya untuk mencari sesuap nasi
Demi kelangsungan hidup keluarga anak dan istri

Persis di depan gereja tua ada penjual semangka
Yang bagiku penampilannya begitu amat berbeda
Jika dibanding dengan penjual semangka lainnya
Yang kumal dengan peluh membasahi pakaiannya
Sebab Mentari siang itu bersinar begitu teriknya

Rasa haus dahaga di kerongkongan mulai terasa
Maka segera kuhampiri saja si penjual semangka
Lalu kutanya berapa harga semangka sebuahnya
Si penjual semangka itu  hanya diam seribu basa
Tapi akhirnya ia menjawab juga dengan berkata,

“Tuan,  aku tak mau jika  nantinya tuan kecewa
Maka sebaiknya,  tuan  cobalah dulu  semangka
Yang saya jual ini,  sedang soal harga  nanti saja
Jika tuan  sudah merasa cocok dengan rasanya
Tuan, semangka beri efek positif bagi raga kita!”

Mendengar jawaban dari  sang penjual semangka,
Aku menjadi sedikit terperangah juga  dibuatnya
Maka, aku pun ajukan pertanyaan lagi kepadanya
“Maaf pak, saya masih belum jelas apa maksudnya
Semangka memberi efek positif buat tubuh kita?”

“Tuan, sebab semangka kandung zat likopen tinggi
Antioksidan terdapat dalam buah berwarna-warni
Utama buah-buah berwarna merah bukan stroberi
Begitu yang saya baca dalam buku-buku referensi
Bahkan kanker prostat, jantung dapat dikurangi.”

Demikian lancar  dan berisi sang penjual semangka
Jelaskan manfaat  dan  kegunaan buah yang di jaja
Kepada setiap calon pembelinya  yang merasa suka
Dengan pelayanan sangat ramah yang diberikannya
Dan, aku jadi bertanya-tanya seperti tiada percaya

Dalam keadaan masih terkesima  penjual semangka
Melanjutkan kata-katanya yang penuh daya pesona,
“Oya,  tuan!  buah  berair  Citrullus lanatus ini juga
Kaya  akan  Vitamin B6,  suatu zat penting yang bisa
Rangsang hormon otak untuk atasi panik cemas jiwa

Bukan Cuma itu, semangka pun kaya akan vitamin C
Dan vitamin A Yang bisa memperkuat, menjaga penuh
Serta  bantu  enerji  daya tahan dan kekebalan tubuh
Pun, memperlambat proses penuaan fisik yang ampuh
Selain itu, mencegah kebutaan, infeksi, tubuh  rapuh

Demikian luasnya pengetahuan sang penjual semangka
Terkait barang dagangannya sampai akupun terkesima
Kata bicara menandai dia bukan pedagang buah biasa
Tutur katanya  kandung referensi akademik berlogika
Maka tak sungkan lagi aku pun ajukan lagi satu tanya

“Oya,  pak!  jika demikian,  bagaimanakah  caranya kita
Bisa mengetahui buah semangka yang masak dan tua?”
Tanyaku, seraya ambil satu buah semangka yang dijaja
Kemudian  aku lempar-lempar ke atas  setinggi kepala
Pedagang semangka itu tersenyum yang diselingi tawa

“Baik, tuan!  Saya akan jelaskan dengan sebaik-baiknya,
Tuan  ketuk saja kulitnya,  jika ada rongga itu artinya
Buah semangka itu  sudah bisa kita mengkonsumsinya
Jika suaranya terdengar masih berat artinya semangka
Masihlah muda, belumlah bisa kita ‘tuk menyantapnya

Ketika aku asyik nikmati semangka  pilihan si pedagang
Yang banyak kandung air hingga rasa dahagapun hilang
Nampak keluar dari pintu kendaraan hitam jenis kijang
Tiga wanita cantik, manja, panggil nama sang pedagang
“Pak Pandu, kami siap hadir mengikuti kuliah sekarang!”

 
Meihat dan menyaksikan peristiwa itu,  baru aku tahu
Bahwa  ternyata,  sang  pedagang  buah  semangka itu
Seorang  yang  berprofesi  sebagai dosen  di salah satu
Perguruan  tinggi  yang  sengaja ke situ  ingin bertemu
Dengan teman karibnya  semasa masih di  SMA dahulu

Sabtu, 26 Maret 2016 – 19:21 WIB
Slamet Priyadi di Pangarakan, Bogor