Jakarta (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan menjaga perdamaian dan keamanan internasional menjadi kewajiban semua negara sehingga kebijakan setiap negara harus mendorong adanya rasa saling percaya baik di kawasan maupun antar kawasan.
Kepala Negara mengatakan upaya untuk menengahi dan menyelesaikan masalah-masalah terkait sengketa wilayah dan yuridiksi kerap kali memakan waktu lama, sehingga membutuhkan kapasitas yang tinggi dari setiap negara untuk menangani masalah itu.
Selain masalah sengketa wilayah, hal lain yang semakin hari semakin mencuat adalah permasalahan terkait pemeliharaan keamanan dan perdamaian internasional.
"Tantangan kita untuk mendorong keamanan internasional kita adalah bagaimana kita membangun rasa saling percaya antar negara di kawasan," tegasnya.
Untuk membangun rasa saling percaya, Presiden Yudhoyono mengatakan perlu adanaya saling pemahaman tidak hanya antar pemerintah namun juga antar militer dari masing-masing negara.
"Dalam pandangan saya, hal itu (membangun rasa percaya-red) juga melibatkan perasaan saling percaya antar negara khususnya antar pemerintah dan militer," katanya.
Ketika setiap pihak memulai semuanya dengan rasa saling percaya, kata Presiden, maka hak tersebut akan dengan mudah dilalui oleh semua pihak.
"Ini akan membuat kerjasama akan terus meningkat," paparnya.
Namun demikian Presiden mengatakan upaya untuk membangun rasa saling percaya harus dilakukan secara bertahap sehingga mendapatkan hasil yang optimal.(rr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar