Jumat, 15 Februari 2013

Asal Muasal Upacara Hari Raya Galungan


Denmas Priyadi Blog│Sabtu, 16 Febuari 2013│10:35 WIB
Danau Batur di Bali

PULAU yang dikenal dengan sebutan “seribu pura” di Indonesia  adalah  pulau “Bali”. Hal tersebut oleh karena memang terdapat banyak sekali pura dan puri yang salah satunya adalah pura “Tampak Siring”.

Tampak Siring terletak di dekat gunung Kawi yaitu sebelah Barat Laut gunung Batur. Konon di situlah tempat raja “Sira Maya Denawa” dikalahkan oleh Batara Indra. Kendatipun peristiwa itu sudah ratusan tahun terjadinya, bekas-bekasnya hingga kini masih bisa kita saksikan karena tempat itu merupakan bukit dan dataran yang cukup tinggi, sekitar 600 meter di atas permukaan laut. 

Udaranya sangat sejuk, pemandangan alamnya pun sangat indah mempesona bagi siapa saja yang berkunjung ke sana yang ingin beristirahat dan menikmati keindahan panorama pulau Dewata. Bahkan salah satu istana presiden pertama “Bung Karno” pun ada di sana. 
  
Dikisahkan Danawa Raja Sira Maya adalah seorang raja yang ingin menguasai jagat raya, bahkan “Jonggring Salaka” tempat bersemayamnya Batara Guru pun ingin dikuasainya pula. Raja Sira Maya mempunyai pikiran apabila Batara Guru, raja Jonggring Salaka dapat dikalahkan maka seluruh negeri yang berada di seluruh jagad akan lebih mudah dikuasainya. Pertempuran yang sangat mencekam dan dahsyatpun terjadilah.  Raja Sira Maya Danawa dengan maha patihnya yang sangat sakti beserta pasukannya menyerang Suralaya dan merebut Jonggring Salaka.

Pada puncak kejayaannya Raja Sira Maya Danawa semakin bertindak bengis dan kejam. Dia mengancam keras kepada semua rakyatnya untuk tidak lagi menyembah atau melakukan upacara-upacara ritual keagamaan menyembah kepada Batara Guru sebagai dewa penguasa Jonggring Salaka di Suralaya. Tentunya haal ini membuat Batara Guru marah dan geram dengan segala tindakan yang dilakukan oleh Raja Sira Maya Danawa tersebut. Maka Batara Gurupun menghukumnya. Dengan segala kesaktian dari seluruh dewa yang ada di Jonggring Salaka, akhirnya Raja Sira Maya dapat dikalahkan dan dimusnahkan.

Menurut cerita, sesungguhnya kisah ini merupakan
sejarah asal muasal diselenggarakannya “Perayaan Upacara Hari Raya Galungan”, yang  merupakan  salah satu upcara besar dan penting artinya bagi umat Hindu Bali. Perayaan Upacara Galungan merupakan peringatan atas kemenangan para Dewa dalam membasmi angkara murka   di muka bumi, khususnya di BALI. 

Penulis
Slamet Priyadi di Pangarakan-Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar