Denmas Priyadi Blog│Sabtu, 16 Febuari 2013│10:35 WIB
Danau Batur di Bali |
PULAU yang dikenal dengan sebutan “seribu pura” di Indonesia adalah pulau
“Bali”. Hal tersebut oleh karena
memang terdapat banyak sekali pura dan puri yang salah satunya adalah pura “Tampak Siring”.
Tampak Siring terletak di dekat gunung Kawi yaitu sebelah Barat Laut
gunung Batur. Konon di situlah tempat raja “Sira
Maya Denawa” dikalahkan oleh Batara Indra. Kendatipun peristiwa itu sudah
ratusan tahun terjadinya, bekas-bekasnya hingga kini masih bisa kita saksikan
karena tempat itu merupakan bukit dan dataran yang cukup tinggi, sekitar 600
meter di atas permukaan laut.
Udaranya sangat sejuk, pemandangan alamnya pun sangat indah mempesona
bagi siapa saja yang berkunjung ke sana yang ingin beristirahat dan menikmati
keindahan panorama pulau Dewata. Bahkan salah satu istana presiden pertama
“Bung Karno” pun ada di sana.
Dikisahkan Danawa Raja Sira Maya adalah seorang raja yang ingin menguasai
jagat raya, bahkan “Jonggring Salaka”
tempat bersemayamnya Batara Guru pun ingin dikuasainya pula. Raja Sira Maya
mempunyai pikiran apabila Batara Guru, raja Jonggring Salaka dapat dikalahkan maka
seluruh negeri yang berada di seluruh jagad akan lebih mudah dikuasainya. Pertempuran yang sangat mencekam dan dahsyatpun terjadilah. Raja Sira
Maya Danawa dengan maha patihnya yang sangat sakti beserta pasukannya menyerang
Suralaya dan merebut Jonggring
Salaka.
Pada puncak kejayaannya Raja Sira Maya Danawa semakin bertindak bengis
dan kejam. Dia mengancam keras kepada semua rakyatnya untuk tidak lagi menyembah
atau melakukan upacara-upacara ritual keagamaan menyembah kepada Batara Guru
sebagai dewa penguasa Jonggring Salaka di Suralaya. Tentunya haal ini membuat
Batara Guru marah dan geram dengan segala tindakan yang dilakukan oleh Raja Sira
Maya Danawa tersebut. Maka Batara Gurupun menghukumnya. Dengan segala kesaktian
dari seluruh dewa yang ada di Jonggring Salaka, akhirnya Raja Sira Maya dapat
dikalahkan dan dimusnahkan.
Menurut cerita, sesungguhnya kisah ini merupakan sejarah asal muasal diselenggarakannya “Perayaan Upacara Hari Raya Galungan”, yang merupakan salah satu upcara besar dan penting artinya bagi umat Hindu Bali. Perayaan Upacara Galungan merupakan peringatan atas kemenangan para Dewa dalam membasmi angkara murka di muka bumi, khususnya di BALI.
Menurut cerita, sesungguhnya kisah ini merupakan sejarah asal muasal diselenggarakannya “Perayaan Upacara Hari Raya Galungan”, yang merupakan salah satu upcara besar dan penting artinya bagi umat Hindu Bali. Perayaan Upacara Galungan merupakan peringatan atas kemenangan para Dewa dalam membasmi angkara murka di muka bumi, khususnya di BALI.
Penulis
Slamet Priyadi di Pangarakan-Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar