Dari
hasil pengukuran paritas daya beli (PPP) dasar, produk domestik bruto China
hampir mencapai 20 triliun dolar AS, melebihi angka di pihak AS. Pada tahun
2030, tiga negara ekonomi terbesar secara PPP akan tercatat China dengan 30,6
triliun dolar AS, Amerika Serikat 23,4 trilyun dolar AS, dan India dengan 13,7
triliun dolar AS.
Saat
ini, Jepang berada di nomor tiga diproyeksikan akan jatuh ke tempat keempat
dengan 5,8 triliun dolar AS.
Untuk
dekade saat ini, tingkat pertumbuhan China diharapkan dapat memenuhi target
baru pemerintah tujuh persen, tetapi akan semakin menurun selama periode
2012-2050 saat ekonominya semakin matang.
Penduduk
lanjut usia yang terus berkembang dan meningkatnya biaya tenaga kerja riil
diharapkan akan melihat transisi China dari ekonomi yang berorientasikan ekspor
menjadi lebih bersifat ekonomi yang dipacu oleh konsumsi, katanya.
Namun,
pertumbuhan China diperkirakan akan tetap berada di sekitar tiga-empat persen
per tahun bahkan dalam tahun 2040-an, masih di atas tingkat yang diproyeksikan
untuk AS dan Eropa.
Dari
hasil analisa PWC, perusahaan-perusahaan Barat cenderung melihat perubahan
dalam cara mereka melakukan bisnis di wilayah itu dari waktu ke waktu dengan
meningkatnya biaya yang mendorong banyak operasi produksi mereka keluar dari
China untuk ekonomi lain yang lebih murah seperti Vietnam dan Indonesia.
Eksportir
China akan menemukan diri mereka lebih bersaing atas dasar kualitas daripada
harga di pasar ekspor utama mereka di AS dan Eropa, tambahnya.(Ant/CN19)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar