Buyung, Rizal Ramli Minta Presiden SBY Turun |
TEMPO.CO, Jakarta
- Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Adnan Buyung Nasution, menyebut
Susilo Bambang Yudhoyono gagal mengelola pemerintahan dengan baik. SBY dinilai
terlalu mengurus partai ketimbang urusan negara.
"SBY
bilang kepada menteri jangan terlalu banyak urus partai. Tapi lihat dia
sendiri, berapa banyak urus partai," kata Buyung di Gedung Joeang, Cikini,
Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2013. Buyung bahkan mendorong pemilihan umum
dipercepat agar SBY cepat turun dari kursi Presiden. Menurut Buyung
situasi sekarang sudah tidak tertolong lagi. "Apakah kita mau bertahan
satu setengah tahun lagi dengan keadaan seperti ini?" katanya.
Advokat
senior itu menyatakan SBY banyak melanggar janji karena situasi negara tidak
kunjung pulih. Perkembangan ekonomi, kata Buyung, hanya dinikmati segelintir
orang kaya saja. Di sisi lain, 80 persen warga miskin masih kesulitan.
"SBY enggak lakukan apa-apa sekarang," katanya.
Di
tempat yang sama, aktivis Rizal Ramli menyatakan desakan masyarakat meminta SBY
mundur dari jabatan sudah semakin kuat. Ia mendukung penuh gerakan Majelis
Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) menggelar aksi menuntut SBY
mundur. "Sebaiknya SBY mundur saja, daripada diundurkan," katanya
.
MKRI
rencananya akan menggelar aksi menuntut mundurnya Presiden SBY. Anggota
Presidium MKRI Erwin Usman mengatakan aksi akan diramaikan simpatisan dari 17
provinsi. "Kami akan memusatkan aksi di depan Istana Presiden,"
katanya. Ia membantah aksi yang dilakukan oleh MKRI adalah upaya kudeta. MKRI
meminta agar Pemilu dipercepat.
ANANDA
BADUDU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar