“KISAH PENJUAL BUAH SEMANGKA"
Karya
: Ki Slamet 42
Ketika aku
berjalan sendirian di saat tengah hari
Di Pasar Jatinegara
yang nampaklah ramai sekali
Dengan bermacam
kegiatan profesi yang digeluti
Berjuang keras
hanya untuk mencari sesuap nasi
Demi kelangsungan
hidup keluarga anak dan istri
Persis di depan
gereja tua ada penjual semangka
Yang bagiku
penampilannya begitu amat berbeda
Jika dibanding
dengan penjual semangka lainnya
Yang kumal
dengan peluh membasahi pakaiannya
Sebab Mentari
siang itu bersinar begitu teriknya
Rasa haus
dahaga di kerongkongan mulai terasa
Maka segera kuhampiri
saja si penjual semangka
Lalu kutanya
berapa harga semangka sebuahnya
Si penjual semangka
itu hanya diam seribu basa
Tapi akhirnya
ia menjawab juga dengan berkata,
“Tuan, aku tak mau
jika nantinya tuan kecewa
Maka sebaiknya, tuan
cobalah dulu semangka
Yang saya jual ini, sedang soal harga nanti saja
Jika tuan sudah
merasa cocok dengan rasanya
Tuan, semangka beri efek positif bagi raga kita!”
Mendengar
jawaban dari sang penjual semangka,
Aku menjadi
sedikit terperangah juga dibuatnya
Maka, aku pun
ajukan pertanyaan lagi kepadanya
“Maaf pak, saya masih belum jelas apa maksudnya
Semangka memberi efek positif buat tubuh kita?”
“Tuan, sebab semangka kandung zat likopen tinggi
Antioksidan terdapat dalam buah berwarna-warni
Utama buah-buah berwarna merah bukan stroberi
Begitu yang saya baca dalam buku-buku referensi
Bahkan kanker prostat, jantung dapat dikurangi.”
Demikian lancar
dan berisi sang penjual semangka
Jelaskan
manfaat dan kegunaan buah yang di jaja
Kepada setiap
calon pembelinya yang merasa suka
Dengan
pelayanan sangat ramah yang diberikannya
Dan, aku jadi
bertanya-tanya seperti tiada percaya
Dalam keadaan
masih terkesima penjual semangka
Melanjutkan
kata-katanya yang penuh daya pesona,
“Oya, tuan! buah berair
Citrullus lanatus ini juga
Kaya akan Vitamin B6,
suatu zat penting yang bisa
Rangsang hormon otak untuk atasi panik cemas jiwa
Bukan Cuma itu, semangka pun kaya akan vitamin C
Dan vitamin A Yang bisa memperkuat, menjaga penuh
Serta bantu enerji
daya tahan dan kekebalan tubuh
Pun, memperlambat proses penuaan fisik yang ampuh
Selain itu, mencegah kebutaan, infeksi, tubuh rapuh
Demikian
luasnya pengetahuan sang penjual semangka
Terkait barang
dagangannya sampai akupun terkesima
Kata bicara
menandai dia bukan pedagang buah biasa
Tutur katanya kandung referensi akademik berlogika
Maka tak
sungkan lagi aku pun ajukan lagi satu tanya
“Oya, pak! jika demikian, bagaimanakah caranya kita
Bisa mengetahui buah semangka yang masak dan tua?”
Tanyaku, seraya
ambil satu buah semangka yang dijaja
Kemudian aku lempar-lempar ke atas setinggi kepala
Pedagang
semangka itu tersenyum yang diselingi tawa
“Baik, tuan! Saya
akan jelaskan dengan sebaik-baiknya,
Tuan ketuk saja
kulitnya, jika ada rongga itu artinya
Buah semangka itu sudah
bisa kita mengkonsumsinya
Jika suaranya terdengar masih berat artinya semangka
Masihlah muda, belumlah bisa kita ‘tuk menyantapnya
Ketika aku
asyik nikmati semangka pilihan si
pedagang
Yang banyak
kandung air hingga rasa dahagapun hilang
Nampak keluar
dari pintu kendaraan hitam jenis kijang
Tiga wanita
cantik, manja, panggil nama sang pedagang
“Pak Pandu, kami siap hadir mengikuti kuliah sekarang!”
Meihat dan menyaksikan
peristiwa itu, baru aku tahu
Bahwa ternyata, sang pedagang
buah
semangka itu
Seorang yang berprofesi sebagai dosen di salah satu
Perguruan tinggi yang
sengaja ke situ ingin bertemu
Dengan teman
karibnya semasa masih di SMA dahulu
Sabtu, 26 Maret 2016 – 19:21 WIB
Slamet Priyadi di Pangarakan, Bogor
Slamet Priyadi di Pangarakan, Bogor