DRAMA Musikal Kolosal "Puteri Kadita" karya Yusep Mulyana akan dipegelarkan di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat, Jumat (5/7), rencananya akan dihadiri Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prof Dr Ahman Syah, serta Direktur Seni Pertunjukan dan Industri Musik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Juju Masunah.***
BANDUNG,(PRLM).-Cerita legenda Nusantara banyak berisikan pelajaran hidup yang masih relevan dengan kehidupan masa sekarang. Cerita “Dewi Kadita” selama ini terkubur oleh mitos yang berkembang dimasyarakat Jawa Barat maupun masyarakat pesisir pantau selatan.
“Selama ini yang berkembang dimasyarakat hanya sisi mistiknya saja mengenai ratu pantai selatan Nyai Roro Kidul. Tapi apakah masyarakat terutama anak-anak generasi sekarang mengetahui silsilah dibalik mitos tersebut? Dan siapa Nyai Roro Kidul tersebut? Kami (Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat) sebagai UPTD dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat merasa mempunyai kewajiban untuk mempublikasinkannya kepada masyarakat luas siapa itu Nyai Roro Kidul,” ujar Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Dra. Hj. Rosdiana Rachmiwaty, M.Si., disela-sela gladiresik pegelaran Drama Musikal Kolosal “Puteri Kadita” karya Yusep Muldiana, dengan sutradara Anton Yustian.
Drama Musikal Kolosal “Puteri Kadita” yang diangkat dari cerita legenda Puteri Pantai Selatan yang akan dipentaskan Jumat (5/7) malam nanti di Teater Terbuka Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat didukung oleh 70 orang pemain. Jalan cerita dalam bentuk drama musikal pop, akan lebih menekankan pada intrik yang terjadi didalam kerajaan Padjajaran, antara Puteri Kadita sebagai puteri tunggal Raja Padjajaran Munding Wangi dengan Dewi Mutiara ibu tirinya.
Pegelaran Drama Musikal Kolosal “Puteri Kadita” merupakan bagian dari Program Aktivasi Taman Budaya yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di 14 Taman Budaya se Indonesia.
Selain Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs Nunung Sobari M.M., beserta jajaran, pegelaran juga akan dihadiri Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prof Dr Ahman Syah, dan Direktur Seni Pertunjukan dan Industri Musik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Juju Masunah. (A-87/A-107)***
"KITA SEMUA WAYANG": Taman Budaya Jabar Akan Menampilkan Drama Musikal ...: Jumat, 05/07/2013 - 08:12 RETNO/"PRLM" DRAMA Musikal Kolosal "Puteri Kadita" karya Yusep Mulyana akan ...
Nusantara merupakan negeri yang kaya akan seni dan budaya. Memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi ciri khas Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu selayaknya pemerintah harus memperioritaskan ranah ini agar masyarakat, seniman dan budayawan lebih bergairah dalam mengekspresikan segala kreatifitas yang dimilikinya untuk berpartisipasi aktif dalam membangun bangsa lewat seni dan budaya, khususnya budaya lokal di seluruh daerah Nusantara.
BalasHapus