Jumat, 30 Mei 2014

Persembahkan Pendidikan Bermutu


Jumat, 30 Mei 2014 - 09:44:30
|
Kaltim
|



TENGGARONG - Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) HM Ghufron Yusuf pada Rabu (28/5) siang, membuka Pameran Pendidikan di halaman parkir Stadion Rondong Demang, Tenggarong. Pembukaan ditandai pelepasan balon ke udara. Pameran Pendidikan Kukar atau Expo Education Kukar 2014 yang bertajuk Kado Terbaik Gerbang Raja untuk Dunia Pendidikan Masyarakat Kukar adalah garapan Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar.

Wakil Bupati Kukar mengatakan, pameran pendidikan jadi salah satu ajang unjuk gigi para pendidik, peserta didik, serta lembaga pendidikan untuk menampilkan persembahan terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan. Seluruh sekolah diharapkan lebih terpacu untuk bersaing sehat dan sportif dalam mempersembahkan pendidikan bermutu.

“Saya berharap pula terselenggaranya pameran pendidikan ini semakin memacu seluruh sekolah, baik tingkat TK sampai perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme, proses pendidikan, dan citra pendidikan di Kukar,” ujarnya. Sementara Kepala Disdik Kukar Wiyono mengatakan, kegiatan dilaksanakan selama empat hari mulai 28-31 Mei 2014.

Jumlah stan pameran yang disediakan panitia sebanyak 62 dan telah terisi. Peserta pameran berasal dari tingkat PAUD, SD, SMA, SMK, dan perguruan tinggi. Turut diikuti lembaga-lembaga pendidikan formal dan nonformal, dinas dan instansi, perusahaan, dan kalangan swasta yang bergerak di bidang pendidikan.

Selama kegiatan pameran, dilaksanakan berbagai lomba yang bertujuan menggali potensi-potensi positif peserta didik dan pelaku pendidikan di Kukar. Lomba bertempat di arena pelaksanaan pameran. “Adapun jenis perlombaan, antara lain mewarnai untuk PAUD, tari tradisional untuk SD, paduan suara untuk SMP, debat bahasa Inggris untuk SMA/SMK, dan parade band untuk SMA/SMK.

Serta lomba peragaan busana daerah untuk guru, kepala sekolah, dan karyawan di lingkungan Dinas Pendidikan,” tambah Wiyono. Di akhir pembukaan, Wakil Bupati dan rombongan didampingi Kepala Disdik meninjau stan pameran. (rahman/ hmp05/*/bby/k11)

Kamis, 15 Mei 2014

Siswi SMA Digilir 6 Pemuda


Ilustrasi Perkosaan
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO – Jumat, 16 Mei 2014 - Seorang siswi sebuah SMA di Situbondo, digilir enam pemuda di sebuah kosong di Desa kilensari, Kecamatan Panarukan, Sabtu (27/4/2014).

Sebelum menjalankan aksi bejatnya, korban yang tinggal di Kecamatan Arjasa ini terlebih dahulu diberi minuman keras hingga teler. Melihat tidak berdaya, enam pemuda yang masih pelajar SMA dengan leluasa menggilirnya.

Setelah pertiwa itu, korban sering membolos dan tidak  masuk sekolah karena takut dengan acaman para pelaku. "Saya baru tahu kalau anak saya sering membolos, setelah dihubungi sekolah, dan saya baru tahu apa yang dialami anak saya," ujar ibu korban saat melapor ke Mapolres Situbondo, Kamis (15/5/2014).

"Keenam pelaku dalam pengejaran polisi, Kasus ini masih kami dalami dan ditangani oleh Unit Perlindungan perempuan dan Anak (PPA) Polres," kata AKP Wahyudi, Kasubbag Humas Polres Situbondo. (Izi Hartono)

Cerita warga soal seremnya Mal Klender

Plaza Yogya Kelender Mei 1998
MERDEKA.COM. Kamis, 15 Mei 2014 - Kerusuhan Mei 1998 menjadi lembar buram sejarah Indonesia. Salah satu peristiwa yang terjadi ialah dibakarnya Yogya Plaza atau akrab disebut Mal Klender. Ratusan orang tewas terpanggang ketika terjebak di dalamnya. Bertahun-tahun pasca-kejadian tersebut, berkembang cerita seram mengenai penampakan sosok dengan tubuh terbakar, bersimbah darah, dan lain sebagainya.

Sunarto (38), warga Kampung Bulak menceritakan, Seminggu setelah pembakaran Yogya Plaza yang menewaskan ratusan orang pada Mei 1998 lalu, mulai bermunculan sejumlah peristiwa mistis beredar di masyarakat sekitar. Warga dikejutkan dengan berita penampakan makhluk halus di sekitar pusat perbelanjaan di kawasan Klender, Jakarta Timur itu.

"Dulu memang angker, percaya gak percaya sih memang, tapi saya gak pernah ngalamin. Jadi itu seminggu setelah Yogya kebakar itu katanya banyak penampakan. Ada suara minta tolong, ada perempuan hamil yang badannya terbakar, ada anak kecil tengah malam main di jalan," ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (14/5).

Selain itu Sunarto menjelaskan, ada juga beberapa sopir angkutan umum yang menjadi korban arwah gentayangan tersebut. Tidak hanya sopir angkutan umum, sempat beredar kabar bahwa sopir bajaj pernah mengantar penumpang hingga ke lantai 6.

"Ya katanya penumpang turun di Mal Klender, pas diperiksa duit yang buat ongkos jadi daun semua. Bahkan katanya sempat ada kabar bajaj masuk ke lantai 6 padahal mal itu sudah ditutupi seng semua. Pengakuan sopir bajaj dia gak tau kalau mal itu sudah kebakar," ungkapnya.

Kesaksian lain diceritakan oleh salah satu keluarga korban bernama Rini (60). Dia adalah ibu dari Gunawan salah satu korban, yang tewas terpanggang bersama ratusan orang di dalam Mal Yogya Plaza. Rini menceritakan, saat itu anaknya yang masih berusia 16 tahun, pergi ke Yogya Plaza untuk mengambil sepatu bola dan kaos bola kesenangannya.

"Saya udah larang dia, tapi karena melihat temanya dapat barang-barang bagus anak saya jadi tergiur. Karena dia suka bola, dia katanya mau ambil sepatu bola sama kaos bola klub AC milan," tuturnya.

Namun nahas, saat itu anaknya terjebak di dalam mal dan tidak kembali lagi. Rini yang mengetahui hal itu pun langsung jatuh pingsan. Lebih tragis lagi, hampir dua hari, ibu tiga anak ini tidak menemukan jenazah anaknya. Melalui mimpi, Gunawan mengaku dia ada di lantai 3 dengan kondisi memegang sepatu bola.

"Kalo saya tahu begini saya bakal larang dia. Dua hari jenazah anak saya tidak ketemu, saya pergi ke RSCM tidak ada tanda-tanda anak saya. Akhirnya saya diberitahu lewat mimpi sama anak saya, dia minta maaf dan menangis, di mimpi anak saya bilang bahwa dia memegang sepatu bola. Kalau jasadnya sudah tidak bisa dikenali lagi," ujarnya.

Setelah bertemu Gunawan dalam mimpi, hari ketiga pencarian akhirnya jenazah anaknya itu ditemukan di lantai 3 Mal Klender. Benar saja, kondisi anaknya itu sudah hangus terbakar dengan posisi memegang sepatu bola.